Jumat, 03 April 2009

TERIMAKASIH BAPAK NICHOLAS JOUWE

Kami sudah lama merindukan bapak, banyak cerita dari orang-orang tentang Kemerdekaan, banyak organisasi berlomba-lomba memakai kata ini untuk kepentingan tertentu bahkan banyak yang menjadi korban akibat meyakini kata-kata bapak yang dulu pernah disuarakan.
Kami yang generasi muda menjadi bingung, apa sebetulnya yang ingin bapak perjuangkan, karena saat ini Papua sudah berubah. Bapak Gubernur Suebu berjuang dari dalam untuk memajukan daerahnya demi rakyat Papua.
Setelah kunjungan bapak beberapa hari di papua, ada beberapa hal yang kami pahami:

1. Kami tidak memungkiri kalo bapak generasi pertama yang menyuarakan kemerdekaan. Bapak berusaha merubah kesejahteraan rakyat Papua pada masa itu agar pendidikan baik, kesehatan baik dan lain sebagainya.
2. Bapak harus bertanggung jawab atas apa yang pernah bapak suarakan, saat ini Bapak Suebu sudah melanjutkan apa yang menjadi cita-cita bapak dalam payung Otsus, namun banyak pihak yang masih berpikiran salah tentang arti kemerdekaan yang bapak maksud dan hal ini menjadi penghambat pelaksanaan kinerja Bapak Suebo. (Cendrawasih Pos, Selasa 24 Maret 2009)
3. Banyak orang yang terbuai mimpi janji-janji pihak-pihak yang sebetulnya memiliki niat yang tidak baik. Mereka salah berpikir lepas dari pemerintah otomatis hidup menjdi enak, justru sebaliknya. Kita menjadi terombang ambing kepentingan-kepentingan pihak luar yang berkedok ingin membantu yang sebenarnya ingin menguasai apa yang dimiliki rakyat Papua. Kita kerjakan yang sudah pasti saja, kita dukung Bapak Soebu untuk memerdekakan papua melalui Otsus.
4. Sutu yang salah bila didalam negara ada negara. Seprti membangun rumah didalam rumah. Banyak orang menjadi tidak nyaman, tidak tenang dan tidak yakin dengan masa depan. Jalan sudah dirintis dan dibangun oleh bapak Suebu, kita generasi muda tinggal melaluinya dengan semangat dan santiasa mengembangkan kemampuan.
5. Mudah-mudahan kedatangan bapak bukan suatu rekayasa yang akan menambah penderitaan pada kami yang ingin mempunyai harapan untuk maju dan memanjukan Papua.

Terimakasih Bapak Presiden dan pemerintah Indonesia, yang membantu dan membiayai Bapa NICHOLAS JOUWE untuk bisa hadir dan menyadarkan kami tentang arti Kemerdekaan yang sesungguhnya.

Minggu, 04 Januari 2009

SAMBUT TAHUN 2009 UNTUK PAPUA

TAHUN 2009 ;
MENUJU PAPUA BARU YANG DAMAI, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT


PERGANTIAN TAHUN MENUJU TAHUN 2009 PERLU DILAKUKAN SUATU INTROSPEKSI DAN PROSPEKSI TENTANG BERBAGAI KEJADIAN PADA MASA LALU SERTA RENCANA YANG AKAN DILAKUKAN DI MASA MENDATANG.

SECARA OBJEKTIF, TERDAPAT BEBERAPA KELEMAHAN YANG TERJADI DI TAHUN 2008 DAN PERLU SEGERA DIBENAHI PADA TAHUN 2009 SEHINGGA CITA-CITA PEMBANGUNAN DAERAH UNTUK MEWUJUDKAN WILAYAH PAPUA YANG DAMAI, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT DAPAT SEGERA TERWUJUD. PEMBENAHAN DAN PEMBAHARUAN YANG PERLU DILAKUKAN ADALAH :

1. TERUS PERKUAT KOMITMEN BERSAMA UNTUK MELAKSANAKAN PROGRAM OTSUS SECARA KOMPREHENSIF, SIMULTAN DAN BERKELANJUTAN.
2. PEMDA PROVINSI PAPUA HARUS MAMPU MENGELOLA ANGGARAN PEMBANGUNAN YANG BERJUMLAH Rp 5.322.084.858.000,- (LIMA TRILYUN LEBIH) UNTUK MENSUKSESKAN PROGRAM PENDIDIKAN, KESEHATAN, PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN MAUPUN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KEWILAHAN YANG DAPAT MENDUKUNG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
3. WUJUDKAN WILAYAH PAPUA SEBAGAI ZONA DAMAI SEHINGGA PROSES PEMBANGUNAN DAPAT BERLANGSUNG DENGAN LANCAR.
4. HILANGKAN BUDAYA KORUPSI DAN KOLUSI DALAM SISTEM PENGELOLAAN PEMERINTAHAN MAUPUN PEREKONOMIAN DI PAPUA.
5. TINGKATKAN BUDAYA TERTIB HUKUM DAN KEDISIPLINAN DALAM KEHIDUPAN KEMASYARAKATAN GUNA MENJAMIN KETERTIBAN MASYARAKAT DAN PELAKSANAAN DEMOKRASI YANG DEWASA DAN BERMARTABAT.
6. WUJUDKAN LEMBAGA ADAT YANG MENJADI MITRA PEMERINTAH DALAM MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN YANG BERORIENTASI PADA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT ADAT.
7. TUMBUHKEMBANGKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN MEMILIKI SEMBOYAN “BHINEKA TUNGGAL IKA” (WALAUPUN BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP SATU).

SEDANGKAN HAL YANG PERLU DIHINDARI OLEH SEGENAP KOMPONEN MASYARAKAT PAPUA ADALAH :

1. KURANG ADANYA TOLERANSI TERHADAP PERBEDAAN PEMIKIRAN, PENDAPAT, TINGKAH LAKU ATAU KEBIASAAN ANTAR KELOMPOK, SUKU, DAERAH MAUPUN AGAMA,
2. PERASAAN MALAS UNTUK BEKERJA DAN MENGATASI KESULITAN KEHIDUPAN SEHINGGA KUALITAS KEHIDUPAN DIRI DAN KELUARGA TIDAK BERKEMBANG
3. PERASAAN TERGANTUNG KEPADA ORANG LAIN ATAU PEMERINTAH DALAM MENGATASI KEKURANGAN DIRI
4. MUDAH TERPENGARUH OLEH PROVOKASI DAN ISU-ISU YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB DAN MELANGGAR HUKUM YANG BERLAKU SEHINGGA DAPAT MENGANGGU KEHARMONISAN DAN KETENTRAMAN KEHIDUPAN MASYARAKAT.

BERPIKIR TERBUKA DAN POSITIF, BERTINDAK KONSTRUKTIF, DISIPLIN, PATUH TERHADAP ATURAN DAN HUKUM, PANDAI MENCARI DAN MEMANFAATKAN PELUANG, PEKERJA KERAS DAN CERDAS SERTA MAMPU BERGAUL DENGAN MASYARAKAT ADALAH MODAL UTAMA KEHIDUPAN YANG SUKSES DI MASA DEPAN.